Ratusan Calon Mahasiswa Baru STKIP Taman Siswa Bima Mengikuti Bimbingan Takwa dan Orasi Budaya di Auditorium Sudirman, Sabtu (29/08/2020). |
Bima, Berita11.com— Lebih dari 600 calon mahasiswa baru (Camaba) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Taman Siswa Bima (STKIP TSB) mengikuti bimbingan takwa (Bimtak) dari Ust. Jundi Al Muhiy bin Abdullah Lc, lulusan S1 sekaligus mahasiswa S2 Universitas Islam Madinah. Kegiatan digelar di Auditorium Sudirman kampus STKIP Taman Siwa Bima, Sabtu (29/08/2020).
Bimtak yang disampaikan Ustadz Jundi Al Muhiy asli Bima dari Pesantren Al Yaumi Mataram tersebut, juga diikuti para dosen. Kegiatan disertai orasi budayawan dan sastrawan Bima, N Marewo. Kegiatan juga diikuti Ketua Gerakan Anti Maksiat (GAMIS), pengajar Ponpes Al Madinah, pengurus DDII Kabupaten Bima dan JAS Bima sekaligus dosen STKIP Taman Siswa Bima, Ustadz Imanuddin M.Psi atau yang akrab disapa Ustadz Imam Mujahid.
Lebih dari 600 Camaba yang mengikuti Bimtak dan orasi ilmiah ini, dibagi menjadi 18 kelompok. Uniknya, nama-nama kelompok diambil dari nama tokoh-tokoh Islam. Pada kegiatan tersebut, Camaba ditugaskan mereview tokoh Islam tersebut.
Ketua Yayasan STKIP Taman Siswa Bima, Drs H Sudirman M.Si dalam pengantarnya mengatakan, kampus Taman Siswa makin hari makin bagus. Dicontohkannya, pertama kali masuk kampus, Camaba setempat sudah dibekali ilmu agama.
“Kampus lain belum ada. Dihadiri oleh ust dari Madinah. Belajar mula dari kandungan sampai ke liang lahat. Begitu juga dengan mahasiswa kita, banyaklah main ke perpustakaan. Berdialog dengan teman dosen. Tidak boleh marah-marah sama dosen, apalagi membentak dosen,” pesan H Sudirman.
Mantan bakal calon Wali Kota Bima ini merasa bangga dan bersyukur atas kehadiran Ustadz Jundi Al Muhiy bin Abdullah. “Tidak tidur, memikirkan bangsa dan masa depan bangsa. Apalagi kita sedang dihadapkan dengan karut marut Pilkada. Jatuhkan pilihan pada orang yang tepat. Jika bingung, bangung dialog dengan orang tua,” pesan mantan guru SMAN 1 Kota Bima ini.
Diharapkannya, saat memasuki waktu zuhur mahasiswa langsung ke masjid dan tidak menunda waktu. “Minta dan berdoa dengan kesungguhan. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, kampus 2 (Kota Bima) juga kami akan bangun masjid yang bagus dan memadai untuk mahasiswa. Kami harapkan ustadz tetap mengagendakan untuk singgah di kampus kami,” harapnya.
Adapun Ketua STKIP Taman Siswa Bima, Dr Ibnu khaldun Sudirman M.Si menjelaskan, Ust Jundi Al Mahiy bin Abdullah adalah lulusan S1 Al Madinah (Universitas Islam Madinah, Arab Saudi) dan sedang menempuh program S2 di kampus yang sama.
Menurut Ibnu, bertepatan hadirnya Ust Jundi Al Mahiy bin Abdullah di kampus setempat merupakan hari bersejarah bagi umat Islam dan juga kampus setempat. Karena masih bulan Muharram tahun Hijriah. “Tidak banyak yang memulai kegiatan awal mahasiswa dengan Bimtak dan tahun ini istimewa, ada orasi budaya. Tamsis Beradab, Go Internasional. Hari ini narasumber sudah berkelas internasional,” katanya dikutip Bagian Humas (PR) STKIP Taman Siswa.
Foto Bersama Ketua STKIP Taman Siswa Bima, Dr Ibnu Khaldun dengan Pemateri, Dosen dan Mahasiswa. |
“Mahasiswa yang daftar 600-an, terbanyak di Bima dan Dompu. Kita menjadi satu-satunya kampus yang mendapatkan hibah general education di tahun 2018, yang menjadi orientasi, punya keunggulan, menjadi perguruan tinggi beradab dengan keunggulan kewirausahaan di tahun 2025. Di abad sekarang, banyak negara maju yang meminta warganya untuk berwirausaha,” ujarnya.
Ibnu menambahkan, identitas lokal melalui produk baru yang dihasilkan dari kreatifitas wirausaha adalah yang ingin dibangun (swasta dan pemerintah), seperti minyak rambut dari kemiri di Kecamatan Wera Kabupaten Bima maupun sejumlah produk lokal dari daerah lain. “Mari sama-sama untuk mempromosikannya. Memetakan minat dan kemampuan, sehingga jelas akan diarahkan soft skillnya ke mana selama empat tahun berkuliah,” pungkasnya.
Dalam orasi ilmiahnya, budayawan N Marewo menekankan pentingnya memanfaatkan waktu. Menurut dia, banyak hal yang terjadi secara tiba-tiba (instan) dan terasa begitu cepat. Banyak orang- orang hebat yang diuntungkan bukan karena kepintaran, namun karena momentum. “Banyak orang yang kita anggap hebat itu, bukan karena mereka pintar, tapi diuntungkan oleh momentum,” ujarnya.
Dia mengatakan, STKIP Taman Siswa memiliki pemahaman yang berbeda dengan kampus yang lain. Itu karena bergerak dengan langkah yang berada. “Kampus adalah dunia yang berbeda, adalah dunia yang ilmiah. Aina mpaa kanajo aina mpaa kapea (jangan suka menunda-nunda waktu). Untuk menjadi mahasiswa, harus mampu mempraktikan keilmiahan di lingkungan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Ust Jundi Al Mahiy bin Abdullah membahas pentingnya bersikap dalam menentukan pilihan, sehingga menjadi solusi, bukan sebaliknya bagian dari masalah. “Kalau kita tengok di Bima, berapa banyak sampah sampah yang berserakan, belum lagi masalah sitasi dan BAB sembarangan. Sudah banyak masalah pada lingkungan sosial yang kita hadapi. Jika dipikir keadaan Timur dengan gaya kehidupan di barat, mungkin banyak dari kita yang akan bunuh diri,” katanya.
Dia mengatakan, peradaban barat adalah peradaban yang membangun rumah megah dan kedaraan mewah, sedangkan di timur yang dibangun adab. Jika ingin membangun dua perabadan, barat dan timur, maka harus mampu mampu membangun adab dan kemegahan bangunan.
Jika ingin memperbaiki lingkungan, maka harus mulai dari hal yang paling kecil seperti mengubah cara pandang atau cara berpikir. “Anda tidak disalahkan karena anda terlahir miskin, tapi Anda akan disalahkankan karena Anda mati dalam keadaan miskin. Artinya, Anda tidak membuat perubahan dalam hidup Anda. Mulailah dengan pola hidup bersih, mulailah dengan membersihkan kamar mandi, WC,” katanya. [B-19]