Bima., Berita 11 com - Kepala Balai Pengelola Sumber Daya Air (BPSDA) wilayah sumbawa bagian timur Prov NTB, Amrin ST merespon cepat atas tuntutan sejumlah kelompok tani Desa Timu Kecamatan Bolo Kabupaten Bima-NTB, meminta lakukan pembersihan bekas keramba dan sedimen di jalur saluran irigasi Dam primer Ncanga Kai Desa Tambe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima-NTB. Seperti diberitakan oleh Media 11 com sebelumnya.
Upaya emergency walaupun sifatnya hanya sementara dilakukan oleh pihak BWS Provinsi NTB ini melegakan hati bagi sejumlah petani Desa Timu dan sekitarnya, pasalnya, sore ini (06 April 2025 red) alat berat (eksavator) dan sejumlah truk pengangkut material di hadirkan kelokasi pengerukan.
" Alhamdulillah kami turunkan alat berat sore ini (Sabtu, 06 April red) untuk melakukan pengerukan dan pembersihan saluran irigasi yang tersumbat dari tumpukan keramba ikan serta desimen yang tebal. Hal ini guna menjawab dan memenuhi permintaan sejumlah petani Desa Timu sebelumnya," ujar Amrin melalui via telephon.
Amrin juga mengatakan, bahwa persoalan aliran sungai dan irigasi tidak saja hanya tahun ini menjadi masalah, namun dari tahun tahun sebelumnya sudah menjadi atensi pihaknya untuk dilakukan perbaikan dan pemeliharaan. " Persoalan ini tidak saja menjadi polemik saat ini, namun sudah kita agendakan dari tahun tahun sebelumnya, namun lagi lagi terkendala anggaran, " katanya.
Untuk mewujudkan harapannya itu, lanjut Amrin, dalam waktu tidak lama ini dirinya akan menghadap Gubernur dan wakil Gubernur NTB, untuk membahas persoalan yang ada, semoga dalam waktu tidak lama ini, saya akan menghadap Gubernur dan wakil Gubernur, semoga ada solusinya untuk siapkan alokasi anggaran, sebab, tidak saja persoalan irigasi yang diperbaiki, ada beberapa Dam juga yang menjadi prioritas kami untuk dilakukan pemeliharaan di wilayah kabupaten Bima, seperti Dam Sape, Dam Sila dan Dam yang ada di wilayah Kecamatan Madapangga," terangnya.
Sebelumnya, puluhan perwakilan kelompok tani Desa Timu datang kelokasi irigasi untuk melakukan protes kepada pemerintah Desa Tambe, Karena di anggap sebagai pemicu adanya tambak ikan tersebut. Aksi protes dari sejumlah petani tersebut juga berdampak pada adanya rencana aksi blokir jalan bila tidak di Carikan solusinya. (B-07)