Komentar
Kades Adu, Burhanuddin usai memberikan keterangan Pers. Foto Poris Berita11.com.Dompu, Berita11.com - Di setiap orang tentu memiliki cara yang perbeda dalam menjalankan aktivitas, termasuk cara memilih kursi untuk bekerja baik di kantor maupun di rumah pribadi.
Bahkan sebagian besar pejabat di seluruh antero Nusantara termasuk di Bumi Nggahi Rawi Pahu, rata-rata memilih kursi yang empuk agar lebih nyaman dalam bekerja.
Namun, beda yang dilakukan oleh Kepala Desa Adu, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Burhanuddin. Ia justru lebih memilih kursi plastik daripada yang empuk.
Padahal, kursi empuk yang memiliki roda berputar dengan harga yang cukup mahal tersebut sudah dibelikan dengan menggunakan anggaran desa.
Saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis (23/2/2023) siang, Burhanuddin menuturkan, Ia memilih kursi plastik bukan tanpa alasan, namun semua itu semata-mata karena warganya.
Jika terlena di atas kursi yang empuk, kata Burhanuddin, tentu akan lupa tugas dan tanggungjawabnya sebagai Kepala Desa terutama menyambangi warganya guna mendengarkan secara langsung keluhan warga.
"Kalau keenakan duduk di kursi roda yang empuk, tentu tidak terpikirkan warga saya di luar sana, entah apa yang dialami mereka di luar sana, mungkin saja mereka lapar atau ada kebutuhan lain," ungkapnya.
"Makanya saya lebih memilih kursi plastik, dan kursi empuk itu sudah saya berikan Sekertaris, biar dia enak di kantor dan tidak kemana-mana," sambung Burhanuddin.
Sejak dilantik sebagai Kepala Desa Adu, Burhanuddin banyak menerima masukan atau usulan dari berbagai pihak agar menggunakan kursi yang layaknya seorang pemimpin terutama, para pendukungnya lebih-lebih staf Desa.
"Kami membelikan kursi roda yang berputar itu, setelah saya dilantik, atas masukan dari berbagai pihak, tapi saya tidak mau duduki," ungkapnya.
"Saya lebih banyak di luar bersama warga, dan ketika ada berkas atau surat yang membutuhkan tanda tangan saya, terkait kepentingan rakyat, saya bisa menandatangani di luar kantor," ungkapnya.
Sementara, kursi untuk penerimaan tamu, terlihat empuk, mewah dan lebih mahal dengan tujuan agar pengunjung yang ingin bertemu dengannya bisa nyaman sehingga banyak referensi atau masukan yang didapat ketika ia sedang berada di Kantor.
"Kursi tamu memang disediakan yang empuk, agar tamu yang datang bisa nyaman sekaligus memberikan arahan dan pendapat tentang pembangunan desa," pungkas Burhanuddin. [B-10]