Komentar
Bima, Berita11.com - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) atau Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Muhammadiyah Bima (UM Bima) Muhammad Ikhlas, tantang Mahasiswa Baru (MB) untuk turun aksi demo terkait penolakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Tantangan itu ditawarkan Muhammad Ikhlas disela-sela pemaparan materi Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun akademik 2022-2023 di halaman Kampus setempat pada Sabtu (10/9) siang.
Pada kesempatan ini, Ikhlas pertanyakan terhadap mahasiswa baru tentang kesanggupannya untuk turun aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM dan dijawab serentak oleh kurang lebih 1000 MABA dengan nada tegas.
"Apakah kalian sudah menjadi mahasiswa, tanya Ikhlas, sudah menjadi Mahasiswa," jawab MABA dengan semangat yang berkobar.
Ikhlas menjelaskan bahwa kebijakan pemerintah di era Presiden Joko Widodo ini dengan menaikan harga BBM yang dimana saat ini ekonomi rakyat Indonesia sedang dilanda keterpurukan sama halnya sudah mencekik rakyat Indonesia.
"Apakah kalian diam saja atau lawan, Ikhlas kembali bertanya, lawan dan siap turun aksi," teriak MABA dengan suara lantang.
Usai menjawab beberapa pertanyaan yang bersifat menantang dari Presma UM Bima, MABA serentak meneriakkan Sumpah Mahasiswa Indonesia yang dipandu langsung oleh Presma UM Bima. Berikut bunyi Sumpah Mahasiswa Indonesia.
"Kami mahasiswa Indonesia bersumpah, bertanah air satu tanah air tanpa penindasan."
"Kami mahasiswa Indonesia bersumpah, berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan keadilan."
"Kami mahasiswa Indonesia bersumpah, berbahasa satu, bahasa tanpa kebohongan."
"Jika ada 10 orang yang menyuarakan kebenaran, maka saksi dan pastikan, akulah satu orang diantaranya".
Usai menggelar PKKMB pada sore hari, Presma UM Bima kepada Berita11.com belum bisa memastikan hari dan tanggal untuk turun aksi, namun yang pasti dalam waktu dekat dipastikan untuk menggelar aksi.
"Iya, untuk sementara, kami belum bisa memastikan, karena kami tentu melakukan konsolidasi dulu, insya Allah dalam waktu dekat," tanggapan Presma dalam pertanyaan wartawan. [B-10]