Melongok Situs Sejarah Wadu Pa’a (1) -->

Iklan Semua Halaman

.

Melongok Situs Sejarah Wadu Pa’a (1)

Wednesday, May 16, 2012
 Dianggap Keramat, Minim Fasilitas

Nama situs sejarah Wadu Pa’a begitu tersohor bagi masyarakat Bima. Sejak lama tempat itu memang sudah tercantum dalam sejarah berdirinya kerajaan di Bima. Hal itu juga menyedot perhatian  karyawan dan pimpinan Bimeks Group dan Bima FM Fans Club (BFC) untuk berkunjung dan kemping di lokasi itu. Catatan Fachrunnas.-

Kru Bimeks Group saat mencoba arena outbond di Wadu Pa,a. Foto Nas.
            Menuju lokasi Wadu Pa’a  memiliki dua alternatif, yakni lewat darat dan laut. Jika berangkat dari Kota Bima  melalui jalur darat menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat akan melalui rute cabang Donggo Kecamatan Bolo   hingga Desa Bajo Seromandi dengan jarak  sekitar  10 Kilometer (KM) dan waktu tempuh lebih kurang 20 menit. Setelah itu, untuk sampai ke situs sejarah itu, masih harus  menempuh jarak 5 KM. Kondisi jalan terjal, berlubang,  berbatu dan selang-seling landai membuat banyak pengujung yang ingin ke tempat itu, memilih jalur transportasi laut, termasuk yang dipilih rombongan camping Bimeks Group dan BFC, Senin (15/3).
            Hari itu, cuaca cukup bersahabat, gelombang yang biasanya ganas tampak tenang. Setelah berangkat sekitar pukul 16.30 Wita dari pelabuhan Bima dan menempuh waktu lebih kurang 50 menit. Boat yang kami tumpangi tiba tepat di depan pintu masuk situs Wadu Pa’a.  Sekilas, hampir tak ada yang berubah dengan objek itu, tak ada penerangan dan tak ada penjaga yang selalu stand by.  Beberapa jam setelah tiba dan menurunkan barang-barang dari boat, kami menyempatkan berdoa bersama yang dipimpin Pimred Bima TV, Dedi Rosyadi.
            Sebenarnya, menurut cerita yang kami peroleh sebelumnya dari beberapa warga di wilayah Soromandi,  di pantai itu kadang-kadang muncul buaya yang konon  berhabitat di lokasi itu. Namun hari itu, alam Wadu Pa’a dan isinya benar-benar bersahabat, kondisinya kami rasakan sejak tiba, saat bermalam hingga beranjak.  Hal itu juga membuat nyaman dan leluasa mendirikan kemah di bibir pantai di bagian timur situs.
            Saat malam, ada tiga tenda yang dibuat ditambah dua tenda  mini, diantara pohon pantai. Setelah makan malam, beberapa anggota rombongan menghabiskan waktu dengan memancing ikan,  beberapa diantaranya ada yang membahas tentang kondisi tempat itu sambil membuat api unggun. Jauh dari bayang-bayang kekuatiran kami seperti gelombang Tsunami yang bisa tiba-tiba   terjadi, kondisi malam itu sangat bersahabat, meskipun berkemah di bibir pantai, udaranya terasa hangat. Sekitar pukul 01.00 Wita, satu per satu, anggota rombangan “tumbang” ke tempat tidur di kemah, beberapa saat kemudian, udara yang semula hangat tiba-tiba berubah dingin, namun seluruh anggota rombongan masih mampu menahannya.
            Tepat sekitar pukul 04.30 Wita,  seluruh anggota rombangan sudah terbangun. Tak berselang lama setelah itu beberapa diantaranya kemudian sholat shubuh berjemaah,  lalu menyiapkan sarapan. Beberapa anggota rombongan ada juga yang terksima menikmati udara pagi dan terbitnya matahari (Sunrise). Saat matahari mulai mencarak, sebelum sarapan, rombongan laki-laki dari kru Bimeks Group dan Bima FM Fans Club (BFC), sesuai jadwal yang tersusun dalam agenda, Minggu pagi, sepakat menggelar sepak bola pantai.
            Kru Bima Ekspres (Bimeks) mendapat kesempatan pertama bertanding dengan Bima TV. (Bersambung)

PERRHATIAN: Hati-hati penipuan mengatasnamakan Berita11.com/ PT Sebelas Cyber Media. Kerja sama/ iklan dan invoice resmi hanya yang ditandatangani Direktur PT Sebelas Cyber Media dan tercatat dalam sistem informasi (data base) perusahaan serta nomor nota tagihan yang teregistrasi dengan kode unik di sistem informasi perusahaan. Kami tidak bertanggung jawab atas nota tagihan (invoice) yang tidak tercatat maupun atas tagihan pajak terhadap invoice/kuitansi yang bukan dari perusahaan. Pembayaran tagihan iklan/ advetorial/ kerja sama yang sah melalui rekening perusahaan An. PT Sebelas Cyber Media.