Bima. - Berita 11 com
ARIYA WAHYU EKAPUTRA, nama yang tak asing bagi masyarakat Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima NTB. Khususnya di Desa Timu. Ariya merupakan sosok yang pendiam, namun selalu giat dalam ajang keagamaan diberbagai tempat, khususnya di Musholla sekitar tempat tinggal. Alhasil atas dasar ketekunannya tersebut, tidak sedikit menorehkan prestasi, baik tingkat da
erah hingga Nasional.
" Selama berada di daerah, Ariya tidak menyiakan nyiakan waktu layaknya generasi muda saat ini, selalu mengisi waktu libur kuliahnya untuk membumikan Al-Qur’an di desanya. Bahkan Ariya hampir tidak pernah keluar rumah tanpa arah sebagainya layaknya anak jaman sekarang, " ujar Sri Aminingsih yang merupakan Ibunya Ariya pada Media ini, baru baru ini.
Menurut Ibu Sri, bahwa anaknya Ariya, tidak pernah ketinggalan untuk mengikuti berbagai ajang lomba, baik secara luring maupun daring. Bahkan kata ibu Sri , Ariya selama di Kota Malang dia juga tak pernah ketinggalan untuk berkompetisi antara Universitas secara regional maupun tingkat nasional.
Hal tersebut, lanjut Ibu Sri dapat dibuktikan dengan dua prestasi yang dia dapatkan pada bulan Oktober dan November tahun 2022 yang pertama. Juara Harapan 1 MTQM Nasional yang diselenggarakan oleh UKM IQSAN Universitas Tidar pada tanggal 15--30 Oktober 2022 serta Juara 3 MTQM tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh LSO QUR'AN INSTITUTE Universitas Negeri Jakarta pada tanggal 12--20 November 2022.
Selain itu, rupanya anak sulung dari Ibu Sri Aminaningsih (Ariya red) saat ini merupakan mahasiswa semester 7 di UNISMA KOTA MALANG dan sukses di bidang akademik serta selalu aktif dibidang organisasi keagamaan di kampus tercintanya tersebut.
" Untuk kesehariannya, Mas Ariya hanya dipergunakan untuk kuliah,organisasi dan juga mulai merambah dibidang yang lain yaitu menjadi tenaga honorer di salah satu sekolah di Kota Malang," sambung ibu sri.
Ibu Sri punya keyakinan atas putra sulungnya tersebut bakal mengikuti jejaknya sebagai seorang pendidik. Yang barang tentu, dukungan serta suport dari dirinya selaku orang tua akan selalu ada. " Kita harus percaya bahwa semua keberhasilan akan dicapai tak luput dari do’a ibu. Sebab, Ibu adalah pintu kita untuk menuju surga, maka tak hayal setiap apa yang dia (Ariya red) lakukan selalu dengan doa dan restu dari ibunya, " tuturnya.
Dan sambungnya lagi, saya selaku ibunya sangat berharap kepada Ariya untuk terus mempertahankan jati dirinya sehingga bisa menjadi contoh untuk adik-adiknya yang ada di Desa Timu dalam membumikan Al-Qur’an, karena dengan Al-Qur’an kita dapat menggapai dunia dan akhirat, tandasnya. (B07).
Komentar