Komentar
Bima. , Berita 11 - com. SDN Sila 10 dibawah pimpinan Taufik S.Pd akhir akhir ini terus mengukir prestasi dalam berbagai kegiatan pendidikan dan ajang lomba. Seperti di tahun 2025 ini, ada Dua siswi di sekolah tempat berhasil mengharumkan nama sekolah di ajang lomba Festival Tunas Bahasa Ibu (FBI) tingkat provinsi NTB.
Ajang lomba yang di gelar di Mataram NTB tersebut merupakan gerakan nyata untuk melestarikan bahasa daerah sebagai warisan budaya bangsa. Dan Siswi Sila 10 bernama Irma sukses raih juara pertama. Disamping itu, satu siswi Sila 10 sukses raih prestasi di ajang lomba puisi tingkat kabupaten Bima.
Atas prestasi yang di raih siswinya tersebut, sebagai bentuk penghormatan, Taufik memanfaatkan momentum upacara rutinitas kenaikan bendera hari Senin (3/11/2025). Berikan penghargaan kepada Dua siswi serta kepada guru - guru pendamping.
" Pemberian penghargaan terhadap Dua siswi prestasi ini dan ke tiga guru pendamping merupakan suatu bentuk perhatian dan penghargaan sekolah atas dedikasi yang telah dilakukan dalam membesarkan nama sekolah, " ujar Taufik pada awak media ini usai kegiatan upacara kenaikan bendera.
Dikatakannya, Siswi didikannya bernama Irma sukses meraih juara 1, pasca lomba digelar tiga hari pada tanggal 25 -27 Oktober 2025. Dengan menyingkirkan belasan peserta dari berbagai sekolah se NTB. Kegiatan itu bertempat di hotel Lombok Raya." Semula Irma juara 2 ditingkat kabupaten yang di laksanakan di sila 5 Bolo sebelumnya, disamping itu satu siswi atas nama Nazwa sukses meraih juara harapan di ajang lomba puisi," katanya.
Taufik juga menyampaikan akan terus meningkatkan prestasi para murid di Sila 10, dengan terus mengasah kemampuan para murid utamanya, murid - murid yang saat ini belum berkesempatan untuk tampil di berbagai lomba. " Dengan keberhasilan Dua siswi tersebut, tentunya akan menjadi motivasi tersendiri bagi murid lainnya untuk mau belajar, nanti kita tularkan kesuksesan ini kepada murid - murid lainnya, "
Penting mengikuti FTBI , lanjut Taufik, sekaligus dapat membentuk karakter dan kecintaan siswa terhadap budaya sendiri.
"FTBI adalah sebuah ajang yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Ini bukan sekadar perlombaan, tetapi juga sebuah gerakan nyata untuk melestarikan bahasa daerah sebagai warisan budaya bangsa," tuturnya.
Lewat kegiatan ini juga memberi ruang kepada peserta didik untuk mengekspresikan potensi, bakat, dan kecerdasannya dalam bidang bahasa dan sastra daerah.
"Lebih dari itu, FTBI adalah fasilitasi strategis untuk menggali dan mengembangkan potensi anak-anak yang cerdas dan berkarakter, yang kelak akan menjadi generasi unggul, pemimpin masa depan menuju Indonesia Emas 2045," ungkapnya.
Melalui lomba-lomba, sambung Taufik lagi, seperti mendongeng, membaca puisi, pidato berbahasa daerah, dan lainnya, siswa tidak hanya berkompetisi, tapi juga sedang menumbuhkan rasa bangga akan jati diri bangsa.
Taufik yang baru Tiga tahun memimpin Sila 10 di wilayah Kecamatan Bolo Kabupaten Bima ini uga menjelaskan bahwa peran orang tua sangat penting dalam kejuaraan tersebut. Kompetisi itu juga dinilai berperan penting dalam pembentukan karakter diri anak-anak.
"Sehingga dari yang pemalu jadi bisa memiliki kepercayaan diri," tandasnya. (B-007)