Banyak keterbatasan, bagaiman kinerja RSUD Sondosia Sekarang? -->

Iklan Semua Halaman

.

Banyak keterbatasan, bagaiman kinerja RSUD Sondosia Sekarang?

Wednesday, July 19, 2023
 Foto: Dirut RSUD SONDOSIA BIMA

Bima. Berita 11 com - RSUD Sondosia banyak keterbatasan, demikian kata Aulia Apriana, salah seorang google review tentang RSUD Sondosia menulis.
“Ini pendapat saya ya, pengalaman saya mengurus keluarga saya yang sakit di RSUD Sondosia ini. Jujur, saya prihatin dengan kondisi RS sekarang yang menurut saya sangat kurang terurus, baik Kebersihan, perawat yang tidak ramah, dan juga fasilitas tidak memadai.

Dan untuk ruangannya juga kurang lanjut dia, setahun yang lalu. Reviewer lain Santoso Budi, entah membela atau mengamini keadaan, dia memberikan penilaian bintang tiga dengan komentar: Karena fasilitas masih belum lengkap.

Apa yang ditulis kedua reviewer google adalah lebih kurang apa yang nampak saat berkunjung ke RSUD Sondosia. Secara visual, ada perubahan pada tampilan depan RS dimana sudah di cat baru dan sampah-sampah bekas potongan kayu (entah oleh pegawai PLN atau lainnya) telah dibersihkan. Saat berkunjung malam hari, beberapa area-area gelap telah dipasangi lampu sorot terutama menuju ke bagian belakang RS. Saat musim kemarau seperti saat ini tidak terlihat genangan air hujan ditengah RS. 

Itu adalah kesan dan tampilan umum RS, nah bagaimana internal RS?

Direktur RSUD Sondosia, Dr. Firman, MPH, saat ditemui awak media usai Hari jadi Bima ke-383 menjelaskan kalau apa yang terlihat dan terkesan tersebut adalah benar dari persepsi masing-masing orang. 
“Tentu saja benar sesuai persepsi dan pengalaman kita masing-masing dalam penilaian. Iyah, sejujurnya kami memang masih menghadapi banyak keterbatasan. Baik sarana maupun SDM dan penganggaran dalam penyelenggaraan RS ini”, jelasnya. “sebelumnya tentu saja kami sangat berterima kasih kepada Kepala Daerah atas kepercayaan ini, kami dimarahi untuk membantu mengelola RS dengan sumber daya yang ada ini”, lanjutnya. Menurut alumni FKKMK UGM ini,  RS Sondosia ini memiliki lokasi yang sangat strategis. RS juga memiliki potensi untuk besar untuk maju dan berkembang, punya SDM Non medis yang melimpah untuk diberdayakan.

Selain itu, direktur juga melihat adanya dukungan dari berbagai pihak terutama dari masyarakat sekitar Sondosia, Kecamatan Bolo, Madapangga, Donggo, Soromandi dan Woha untuk kemajuan RS. “Ada LSM, ada tokoh masyarakat, kepala desa, teman-teman media juga memiliki harapan yang tinggi untuk pengembangan RS ini. Kami sangat percaya, saat sarana dan SDM khususnya dokter spesialis terpenuhi, maka RS ini akan menguasai pasar RS daerah Bima Selatan bahkan regional Sumbawa Timur”, jelasnya. 

Untuk itu, dirinya bersama manajemen dan semua staf yang ada di RSUD Sondosia saat ini menjadikan penataan system pengelolaan pengelolaan pelayanan sebagai tugas yang harus dilakukan sekarang. Hal ini dimaksudkan agar RSUD Sondosia bisa menjadi lebih baik sesuai atau mendekati harapan masyarakat. “Tidak mudah. Tapi dengan kebersamaan, dukungan pemilik, masyarakat yang peduli termasuk teman-teman media, akan membuat RS Sondosia ini menjadi lebih baik ke depan nya”, cetusnya. 

Meletakan fondasi dasar agar system organisasi di RS Sondosia berjalan efektif menjadi misi yang tidak mudah. Berbagai standar dan system pelayanan khususnya bersamaan dengan implementasi BLUD juga harus disiapkan. Karena terdapat banyak peraturan pelaksana Tata kelola RS BLUD yang harus disiapkan. “seperti SOP pelayanan, standar penatausahaan keuangan BLUD, system remunerasi, dan lain-lain”, ujarnya.

Setelah 6 (enam) bulan memimpin RSUD Sondosia, mantan Kepala seksi Pelayanan kesehatan Rujukan Dinas Kesehatan Kabupaten Bima ini ini mengaku kalau secara umum selama semester pertama Tahun 2023 rata-rata mengalami peningkatan. “Dibandingkan dengan periode yang sama Tahun 2022 (Jan-Juni), Semuanya mengalami peningkatan kecuali pelayanan di Klinik (Poli) Kandungan yang turun 1%. Pasien yang di layani di IGD misalnya, meningkat 66%. Di rawat inap Anak, meningkat 270%, klinik umum meningkat 50%, klinik penyakit dalam meningkat 13%, Klinik Gigi meningkat 223%. 

Demikian juga pada instalasi atau unit penunjang. Instalasi Gizi misalnya, Jan-Juni tahun 2022 melayani makan 844 hari rawat pasien, tahun 2023 periode yang sama melayani makan 1826 hari rawat pasien atau meningkat 116%, instalasi laboratorium pasien BPJS meningkat 99,6 %, pasien umum meningkat 112%. Radiologi pasien BPJS meningkat 85%, pasien umum meningkat 12%. Di rawat inap, keseluruhan BOR kami meningkat dari 14% menjadi 29%. Khusus pasien BPJS, kita sangat ingin memberikan pelayanan terbaik sesuai harapan peserta. Meskipun kita memiliki tingkat kesesuaian dengan formularium RS mencapai 95%, namun ada saja obat-obatan yang tidak tersedia. Untuk itu kami melakukan kerjasama dengan apotek sekitar untuk mengatasi ketika terjadi ketidaktersediaan obat sesuai resep ini”, jelasnya.

Bukan cuma kinerja pelayanan, sebagai RS pemerintah, RSUD Sondosia juga menyiapkan diri dan fasilitas untuk berbagai keadaan masyarakat. Setelah pandemic COVID-19 mereda, saat wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi kejadian luar biasa, RSUD Sondosia melayani 54 pasien DBD yang bagi pasien umum adalah gratis. “inilah cara kami untuk bisa lebih bermanfaat (kinerja manfaat) buat masyarakat”, jelasnya. 

Lebih lanjut, menurutnya, inilah esensi BLUD, meningkatkan kinerja pelayanan, kinerja manfaat bagi pasien dan masyarakat. “Dengan peningkatan kinerja pelayanan ini, maka kami berharap kinerja keuangan juga akan mengikuti. Kami sangat tidak ingin bahwa RS kami hanya sibuk pada kinerja keuangan sementara kinerja pelayanan kami nomor duakan. Namun demikian, sebagai BLUD, kami juga harus memiliki pengelolaan keuangan yang sehat dan akuntabel, kami juga harus bekerja keras agar proyeksi pendapatan kami tahun 2023 ini mencapai target, kalau tidak, kami akan minus. Termasuk menyadarkan teman-teman kami semua di internal untuk patuh prosedur, terutama berkaitan dengan keuangan”,  ujar salah satu inisiator BLUD di Kabupaten Bima ini.

Mendukung keinginan tersebut, direktur berharap dengan moto “melayani dengan cinta”, nilai dasar HATI TULUS, serta falsafah bima“Tohompara ndai sura dou labo dana” benar-benar menjadi landasan pelayanan di RSUD Sondosia. “tapi ini butuh waktu yah, kami bertahap bagaimana nilai dasar, falsafah ini bukan hanya sekedar semboyan, tapi benar-benar jadi citra setiap orang di RSUD Sondosia ini”, tambahnya.

Dirinya juga berharap UU kesehatan yang baru segera disahkan oleh pemerintah (update: sudah disahkan tanggal 11 Juli 2023 lalu), karena dengan UU kesehatan yang baru direktur berharap akan lebih mendapat prioritas pemerintah pusat untuk dukungan anggaran dan SDM khususnya dokter spesialis.
“Saya mendengar penjelasan menkes, kalau dengan UU yang baru itu, maka percepatan akses masyarakat terhadap pelayanan yang standar akan di dukung pemerintah (kemenkes) pada setiap fasilitas kesehatan di Indonesia. Semoga salah satunya yang segera adalah RSUD Sondosia ini”, harapnya B.-07)
PERRHATIAN: Hati-hati penipuan mengatasnamakan Berita11.com/ PT Sebelas Cyber Media. Kerja sama/ iklan dan invoice resmi hanya yang ditandatangani Direktur PT Sebelas Cyber Media dan tercatat dalam sistem informasi (data base) perusahaan serta nomor nota tagihan yang teregistrasi dengan kode unik di sistem informasi perusahaan. Kami tidak bertanggung jawab atas nota tagihan (invoice) yang tidak tercatat maupun atas tagihan pajak terhadap invoice/kuitansi yang bukan dari perusahaan. Pembayaran tagihan iklan/ advetorial/ kerja sama yang sah melalui rekening perusahaan An. PT Sebelas Cyber Media.