![]() |
Bagian Dalam Unit Pelaksana Proyek Pembangkit dan Jaringan Sumbawa. Foto US Berita11.com |
Kota Bima, Berita11.com— Meskipun sudah lama terbengkalai, proyek nasional
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bonto di Kelurahan Kolo Kecamatan Asakota
Kota Bima tetap akan dilanjutkan. Isyarat tersebut disampaikan Administrasi
Unit Pelaksana Proyek Pembangkit dan Jaringan (UPP Kitring) Sumbawa, Agusta.
“Tetap dilanjutkan Cuma kemarin ada pergantian perusahaan kontraktor
pelaksana proyek,” katanya kepada Berita11.com di UPP Kitring Sumbawa, Kamis
(18/1/2018).
Selain PLTU Bonto, UPP Katrin Sumbawa tengah menyelesaikan jaringan untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG).
Sebelumnya, Manager UPP Kitring Sumbawa
UIP Nusa Tenggara, PT PLN (Persero), Ahmad Sofwan mengungkapkan persoalan utama
sehingga pembangunan PLTU mangkrak karena
kontraktor pelaksana, PT Rekadaya Elektrika Jakarta sedang menghadapi
masalah keuangan.
“Salahsatunya memang akibat
fluktuasi nilai tukar rupiah. Kontraktor kesulitan cash flow,” kata Ahmad
Sofwan seperti dilansir Berita11.com sebelumnya.
Penyebab lainnya, karena kontrak kerja perusahaan pelaksana belum mencakup
detail pekerjaan lain, sehingga perlu adanya revisi kontrak. “Salah satunya
juga masalah detil pekerjaan yang belum tertuang dalam kontrak. Tapi masalah
utamanya perusahaan sedang menghadapi masalah finance,” ujar Ahmad Sofwan.
Hingga kini progres pembangunan PLTU Bonto baru mencapai 70 persen dan
ditargetkan mulai beroperasi semester pertama tahun 2018. Setelah itu, UPP Pembangkit dan Jaringan
Sumbawa akan menyerahkan pengelolaan kepada PLN Area Bima.
“Minimal satu pembangkit sudah beroperasi dari dua unit pembangkit 2x10
MW,” kata Ahmad Sofwan.
Dikatakan dia, sejauh ini UPP sudah menyelesaikan pembangunan gardu induk
(GI) pada lima lokasi yaitu GI Bonto, GI
Bima, GI Sape, GI Woha dan GI Dompu. Demikian juga jaringan transmisi saluran
udara tegangan tinggi (SUTT). Sesuai rencana jangka menengah PT PLN, jaringan
70 Kv dan 150 Kv PLTU Bonto diproyeksikan terhubung hingga jaringan transmisi
di Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat.
Kendati pekerjaan kontraktor utama belum tuntas, Ahmad Sofwan optimis
proyek PLTU Bonto dapat dirampungkan sesuai target terbaru dari UPP Kitrin
Sumbawa. Khusus untuk GI Sape sudah rampung tinggal menunggu penyelesaian
jaringan transmisi. UPP memberikan kesempatan kepada perusahaan kontraktor
kedua untuk merampung seluruh
kegiatan proyek.
“Perusahaan yang pertama (PT Moca) itu sudah putus kontrak, sudah
diblacklist. Harapan kita ini secepatnya listrik sehingga bisa berguna untuk
kegiatan pembangunan di Bima. Kita yakin dengan penyiapan listrik yang baik
maka investasi juga akan masuk di Bima,” katanya.
Diakui dia, sebenarnya kendala perampungan PLTU Bonto tidak hanya terjadi
untuk dua unit pembangkit di sana. Namun juga pada proses pembangunan jaringan
transmisi. Sebagian masyarakat kerap menolak memberikan lahan untuk pembangunan
tower SUTT.
“Sebagian besar material sudah tiba di site (lokasi). Sebagian besar juga
sudah dipasang, tinggal mungkin barang-barang elektrikal yang perlu
diselesaikan,” katanya. (US)